The Study was conducted by serologically testing all isolates using the sub-sub-clade 2.3.2 serum. Meanwhile, to detect the position of amino acid E627, the primer was designed based on PB2 gene sequence from GenBank using amplifX application at positions 1,429-2,163 with amplicon length of 758 bp. In order to detect NA10, NA20, NA30 genes, the Australian Animal Health Laboratory (AAHL) 2016’s primer was used.
This study also seeks to investigate the increased virulence and sensitivity to oseltamivir, to understand the potential human infection, as well as to investigate the linkage of NA gene AI virus sub-type H5N1 sub-sub-clade 2.3.2. This study was conducted to determine the clade of AIV circulating in the Province of West Java which has caused deaths in poultry. AI virus is zoonotic and is a potential threat to the health of humans and veterinaries. Berdasarkan pohon filogenetik dengan menggunakan data pembanding dari sekuen gen NA sub-sub-clade 2.1.1, sub-sub-clade 2.1.3 dan sub-sub-clade 2.3.2, isolat penelitian yang digunakan termasuk dalam kelompok virus AI H5N1 sub-sub-clade 2.3.2.Īvian Influenza (AI) is a disease caused by influenza A virus that belongs to the Orthomyxoviridae family. Analisis molekuler gen PB2 E627 yang berperan dalam efektifitas replikasi pada suhu tubuh mamalia masih konsisten ditempati oleh asam glutamat yang berarti virus belum memiliki kemampuan adaptasi pada manusia.
Data analisis molekuler gen NA posisi asam amino E119, R152, D199, H275 dan R293 menunjukkan bahwa virus yang diteliti masih mempunyai sensitivitas terhadap penggunaan oseltamivir. Hal tersebut menunjukkan peningkatan virulensi virus hanya dipengaruhi oleh hilangnya posisi glikosilasi di daerah stalk gen NA. Karakterisasi molekuler fragmen gen NA menunjukkan adanya delesi pada posisi asam amino 49-68 di daerah stalk region sedangkan glikosilasi posisi asam amino 88NSS, 146NGS dan 235NGS masih tetap.
Using amplifx software#
Analisis sekuen dilakukan menggunakan software UGENE dan MEGA 6. Isolat yang positif sub-sub-clade 2.3.2.1 dilakukan amplifikasi dengan metode RT-PCR dan menggunakan primer NA10, NA20, NA 30 dan PB2. Sampel yang positif secara serologis dilanjutkan dengan uji real time reverse trancriptase polymerase chain reaction (real time RT-PCR) dengan menggunakan primer H5 sub-sub-clade 2.3.2.1 dari AAHL 2016. Penelitian dilakukan dengan menguji secara serologis semua isolat dengan serum sub-sub-clade 2.3.2. Primer yang digunakan untuk deteksi gen NA10, NA20, NA30 adalah primer dari Australian Animal Health Laboratory (AAHL) 2016 sedangkan primer untuk mendeteksi posisi asam amino E627 didesain berdasarkan sekuen gen PB2 yang berasal dari GenBank dengan menggunakan aplikasi amplifX pada posisi 1.429-2.163 dengan panjang amplikon 758 bp. Penelitian ini juga bertujuan mengetahui peningkatan virulensi, sensitivitas terhadap oseltamivir dan potensi penularan ke manusia serta melihat hubungan kekerabatan gen NA virus AI subtipe H5N1 sub-sub-clade 2.3.2.
Penelitian ini bertujuan mengetahui clade virus AI yang bersirkulasi di wilayah Provinsi Jawa Barat yang menyebabkan kematian pada unggas. Virus AI bersifat zoonosis dan dapat menyebabkan masalah kesehatan manusia dan veteriner. Penyakit Avian influenza (AI) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dari keluarga Orthomyxoviridae.
0 kommentar(er)
